SIGLI– Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Jabal Ghafur menyelenggarakan workshop tentang “Pengembangan Kurikulum dan Persiapan Akreditasi Program S1 Farmasi Klinis STIKes Jabal Ghafur” di Aula Nurdin Abdurrahman (STIKes Jabal Ghafur) yang diikuti oleh Dosen dan Staf dilingkungan STIKes Jabal Ghafur. Senin, 10/12/2021.
Kegiatan ini mengundang Bapak Apt. Tedy Kurniawan Bakri, S.Farm., M.Farm dari Sekretaris Forwil 1 Sumatera APTFI dan sebagai dosen jurusan Farmasi FMIPA di USK dengan membawa materi tentang Pengembangan Kurikulum dan Persiapan Akreditasi Program S1 Farmasi Klinis.
Pembukaan Workshop ini dihadiri oleh Wakil Sekretaris Yayasan Pembangunan Jabal Ghafur yaitu T. Yasman Saputra, S.H., M.H, Dosen dan Staf dilingkungan STIKes Jabal Ghafur.
Wakil Sekretaris Yayasan Pembangunan Kampus Jabal Ghafur T. Yasman Saputra, S.H., M.H membuka acara, beliau menyampaikan bahwa terselenggaranya workshop ini adalah untuk mempersiapkan hal-hal yang diperlukan atau yang dapat diperbaiki untuk akreditasi nanti, karena masih ada banyak waktu untuk persiapan. Adanya kegiatan ini, berharap adanya diskusi maupun perbaikan untuk kurikulum akreditasi S1 Farmasi Klinis.
Ketua STIKes Jabal Ghafur Drs. H. Syamsuddin, M.Kes menambahkan dalam kata sambutannya, memohon arahan dari Bapak Apt. Tedy Kurniawan Bakri, S.Farm., M.Farm untuk membagikan ilmu dan informasi mengenai Pengembangan Kurikulum dan Persiapan Akreditasi Program S1 Farmasi Klinis STIKes Jabal Ghafur agar menghasilkan lulusan-lulusan yang baik. Dalam pembelajaran selama ini sudah berlangsung praktek-praktek dasar yang insyallah nanti akan dilakukan pengembangan laboratorium agar membantu pembelajaran berjalan dengan baik.
Pemateri Apt. Tedy Kurniawan Bakri, S.Farm., M.Farm juga selaku Assesor Eksternal LLDIKTI XIII Aceh mengungkapkan bahwa ini menjadi peluang untuk bapak ibu untuk mengembangkan S1 Farmasi di Aceh khususnya di Perguruan Tinggi Swasta. Beliau juga mengungkapkan semoga STIKes Jabal Ghafur dapat menjadi leader di sistem pendidikan swasta didukung dengan kurikulum, sumber daya manusianya, dan prasarana yang mencukupi khususnya Laboratorium karena Farmasi itu tidak bisa lepas dari Laboratorium.