
Pidie – Dalam rangka memperingati World Pharmacists Day (Hari Farmasi Sedunia) 2025, Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Kabupaten Pidie berkolaborasi dengan Puskesmas Mutiara Beureunueun, dosen dan mahasiswa Program Studi Farmasi Klinis STIKes Jabal Ghafur Sigli, serta dosen dan mahasiswa MNI Nurul Islam. Kegiatan pengabdian masyarakat ini digelar pada Sabtu (27/9) dengan berbagai layanan bermanfaat bagi warga.
Mengusung tema “Edukasi Optimalisasi Penggunaan Obat TB dan Pengabdian Masyarakat”, kegiatan ini difokuskan pada peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang penggunaan obat yang tepat, khususnya untuk penyakit tuberkulosis (TB) dan penyakit kronis lainnya.
Acara berlangsung meriah di halaman Puskesmas Mutiara Beureunueun dengan rangkaian kegiatan seperti senam sehat bersama, pemeriksaan kesehatan gratis, konseling obat, serta edukasi penggunaan obat TB dan obat penyakit kronis. Antusiasme masyarakat terlihat dari tingginya jumlah warga yang hadir untuk memanfaatkan layanan kesehatan sekaligus mengikuti penyuluhan.
Ketua PC IAI Pidie, apt. Zahniar, S.Farm., M.Farm., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bukti nyata peran apoteker, tenaga kesehatan, dan akademisi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat. “Peringatan Hari Farmasi Sedunia bukan sekadar seremonial, tetapi menjadi momentum untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya penggunaan obat yang benar, terutama bagi pasien TB dan penderita penyakit kronis,” ujarnya.
Kepala Puskesmas Mutiara Beureunueun, dr. Nora Asrida, turut mengapresiasi sinergi lintas profesi dan institusi pendidikan ini. Menurutnya, kolaborasi semacam ini sangat mendukung program promotif dan preventif yang dijalankan puskesmas.
Hal senada disampaikan Dosen Farmasi Klinis STIKes Jabal Ghafur, apt. Yusnita, M.Si. Ia menuturkan bahwa kegiatan ini juga menjadi media pembelajaran langsung bagi mahasiswa farmasi klinis. “Mahasiswa dapat terjun langsung memberikan konseling obat kepada masyarakat, sehingga ilmu yang diperoleh di bangku kuliah dapat diaplikasikan secara nyata,” jelasnya.
Sebagai penutup, panitia menggelar acara ramah tamah, permainan antar peserta, dan jamuan makan siang yang melibatkan tenaga kesehatan, dosen, mahasiswa, serta masyarakat. Suasana semakin semarak dengan adanya pembagian doorprize bagi para peserta.
Diharapkan kegiatan ini tidak hanya berhenti pada momentum Hari Farmasi Sedunia, melainkan berlanjut secara berkesinambungan. Sinergi antara IAI, puskesmas, dan akademisi diharapkan semakin kuat dalam mewujudkan masyarakat Pidie yang lebih sehat, cerdas dalam penggunaan obat, serta mampu mencegah dan mengendalikan penyakit menular maupun kronis. Dengan semangat kebersamaan, Pidie diharapkan dapat menjadi contoh daerah yang aktif mengoptimalkan peran farmasi untuk kesehatan masyarakat.

