
Pidie, 10 Juli 2025 – Dalam rangka membekali mahasiswa dengan semangat kewirausahaan dan kesiapan menghadapi tantangan dunia kerja, Program Studi D3 Keperawatan STIKes Jabal Ghafur menyelenggarakan Kuliah Pakar bertajuk “Membangun Entrepreneur Menjemput Asa di Era 5.0”. Kegiatan ini berlangsung di Aula Nurdin Abdurrahman lantai 3 dan menghadirkan seorang narasumber inspiratif, yaitu Ns. Edy Mulyadi, M.Kep., RN., WOC(ET)N, pendiri EdWCare dan ahli di bidang perawatan luka serta stoma bersertifikasi internasional.
Kuliah pakar ini menjadi salah satu bentuk nyata dari upaya kampus dalam menjembatani teori yang diajarkan di ruang kelas dengan realitas dan kebutuhan dunia kerja yang dinamis. Era Society 5.0 yang menuntut kolaborasi antara teknologi dan nilai kemanusiaan membutuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga inovatif dan adaptif.
Acara ini dibuka dengan sambutan oleh Wakil Ketua I STIKes Jabal Ghafur, Ns. Miniharianti, S.Kep., M.Kep., yang menyampaikan bahwa kuliah pakar adalah media penting untuk memperluas wawasan mahasiswa terhadap berbagai peluang karier dan pengabdian di bidang kesehatan. “Kita tidak bisa hanya mengandalkan jalur kerja formal. Mahasiswa keperawatan harus mulai melihat potensi diri mereka sebagai pelopor perubahan, termasuk dalam membangun usaha dan pelayanan mandiri berbasis ilmu keperawatan,” ujarnya.
Turut memberikan sambutan Kaprodi D3 Keperawatan, Ns. Nurul Atikah, S.Kep., M.Kep., yang menekankan bahwa materi kuliah pakar kali ini sangat relevan dengan semangat entrepreneurship dan self-empowerment. Menurutnya, pembelajaran tidak hanya fokus pada kemampuan klinis, tetapi juga keberanian untuk berinovasi dan berwirausaha.

Kegiatan ini juga mendapat kehormatan dengan kehadiran Ketua Yayasan Pembangunan Jabal Ghafur, Teuku Yasman Saputra, S.H., M.H., yang dalam sambutannya menyatakan bahwa era digital dan society 5.0 membuka banyak peluang baru di sektor kesehatan, terutama bagi lulusan perguruan tinggi kesehatan yang ingin membuka praktik mandiri, layanan konsultasi, edukasi online, hingga klinik modern berbasis teknologi. “Yayasan akan terus mendorong agar lulusan STIKes Jabal Ghafur tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi juga pencipta lapangan kerja,” ujarnya.
Inspirasi dari Praktisi: Perjalanan Ns. Edy Mulyadi Membangun EdWCare

Dalam sesi inti kuliah pakar, Ns. Edy Mulyadi memaparkan materi dengan penuh semangat dan inspirasi. Dengan mengangkat pengalamannya membangun layanan keperawatan modern bernama EdWCare di Kota Langsa, ia membagikan proses panjang dari perawat klinis hingga menjadi seorang Enterostomal Therapy Nurse (ETN) bersertifikat internasional yang kini aktif melatih ribuan perawat di Indonesia melalui pelatihan Certified Wound Care Clinician Associate (CWCCA).
Beliau juga menyoroti pentingnya peran perawat sebagai agent of change di masyarakat. Menurutnya, perawat memiliki potensi besar dalam menjawab berbagai masalah kesehatan masyarakat secara langsung melalui layanan berbasis komunitas, kunjungan rumah (home care), praktik mandiri, atau bahkan edukasi kesehatan secara digital. “Kita tidak boleh berpikir bahwa satu-satunya jalan setelah lulus adalah bekerja di rumah sakit. Peluang itu luas – selama kita siap belajar, berani memulai, dan konsisten mengembangkan keahlian,” ujar beliau.
Dalam paparannya, Ns. Edy juga menjelaskan perubahan paradigma di era 5.0, di mana layanan kesehatan harus mampu merespon cepat kebutuhan masyarakat dengan cara yang efisien, tepat sasaran, dan humanis. “Teknologi memang penting, tetapi empati dan pelayanan yang berbasis nilai-nilai kemanusiaan tetap menjadi inti dari profesi perawat,” tambahnya.
Sesi Diskusi yang Inspiratif dan Interaktif

Kuliah pakar ini juga dilengkapi dengan sesi diskusi interaktif yang melibatkan pertanyaan langsung dari mahasiswa kepada narasumber. Banyak dari mahasiswa tertarik untuk mengetahui bagaimana langkah awal dalam membangun praktik mandiri, bagaimana menghadapi kegagalan, hingga bagaimana mengembangkan jejaring profesional di bidang keperawatan.
Antusiasme mahasiswa terlihat jelas dari partisipasi aktif mereka sepanjang acara. Beberapa mahasiswa bahkan menyampaikan rencana mereka untuk membuat platform edukasi kesehatan berbasis media sosial dan meminta masukan langsung dari narasumber.
Harapan dan Penutup
Kegiatan ini ditutup dengan pesan motivasi dari narasumber dan jajaran pimpinan kampus. Ns. Miniharianti, dalam penutupan acara menyampaikan harapan agar mahasiswa STIKes Jabal Ghafur dapat menjadi lulusan yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki mental mandiri, berani mengambil peluang, dan siap menciptakan perubahan. “Kami ingin mencetak perawat yang bukan hanya pintar merawat pasien, tetapi juga bisa merawat masyarakat dan membangun masa depan melalui inovasi,” tegasnya.
Melalui kuliah pakar ini, STIKes Jabal Ghafur menunjukkan komitmennya dalam menciptakan ruang-ruang belajar yang inspiratif dan relevan dengan zaman. Ini menjadi bukti bahwa pendidikan tinggi keperawatan tidak hanya bertugas mencetak tenaga kesehatan yang handal, tetapi juga generasi pemimpin yang visioner, inovatif, dan berdaya saing tinggi di era 5.0.
Kegiatan kuliah pakar ditutup dengan sesi foto bersama antara narasumber, pimpinan STIKes Jabal Ghafur, dosen, panitia, dan seluruh mahasiswa peserta. Momen ini menjadi simbol kebersamaan dan semangat kolaboratif dalam membangun masa depan pendidikan keperawatan yang lebih progresif.
Dengan penuh semangat dan kebanggaan, para peserta mengabadikan momen tersebut sebagai kenang-kenangan sekaligus pengingat bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, salah satunya melalui kegiatan seperti kuliah pakar ini. Harapannya, ilmu dan inspirasi yang dibagikan akan menjadi bekal bagi mahasiswa dalam mengembangkan diri dan mewujudkan mimpi sebagai perawat profesional sekaligus entrepreneur di masa depan.
